KELENJAR SUPRARENALIS/ADRENAL
1. Pengertian Hormon
Hormon berasal dari kata Hormaein yang artinya memacu atau menggiatkan atau merangsang. Dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang tidak terlalu banyak (sedikit), tetapi jika kekurangan atau berlebihan akan mengakibatkan hal yang tidak baik (kelainan seperti penyakit) sehingga dapat mengganggu pertumbuhan dan perkembangan serta proses metabolisme tubuh. Hormon merupakan senyawa kimia, berupa protein yang mempunyai fungsi untuk memacu atau menggiatkan proses metabolisme tubuh. Dengan adanya hormon dalam tubuh maka organ akan berfungsi menjadi lebih baik.
Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin atau kelenjar buntu. Kelenjar ini merupakan kelenjar yang tidak mempunyai saluran sehingga sekresinya akan masuk aliran darah dan mengikuti peredaran darah ke seluruh tubuh. Apabila sampai pada suatu organ target, maka hormon akan merangsang terjadinya perubahan. Pada umumnya pengaruh hormon berbeda dengan saraf. Perubahan yang dikontrol oleh hormon biasanya merupakan perubahan yang memerlukan waktu panjang. Contohnya pertumbuhan dan pemasakan seksual. Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu hipofisis, tiroid, paratiroid, kelenjar adrenalin (anak ginjal), pankreas, ovarium, dan testis.
Pada makhluk hidup, khususnya manusia hormon dihasilkan oleh kelenjar yang tersebar dalam tubuh. Cara kerja hormon di dalam tubuh tidak dapat diketahui secara cepat perubahannya, akan tetapi memerlukan waktu yang lama. Tidak seperti sistem saraf yang cara kerjanya dengan cepat dapat dilihat perubahannya. Hal ini karena hormon yang dihasilkan akan langsung diedarkan oleh darah melalui pembuluh darah, sehingga memerlukan waktu yang panjang. Hormonologi yaitu ilmu yang mempelajari mengenai seluk beluk hormon.
Pada manusia, kelenjar anak ginjal, kelenjar adrenal (atau kelenjar suprarenalis) adalah kelenjar endokrin berbentuk segitiga yang terletak di atas ginjal (ad, "dekat" atau "di" + renes, "ginjal").
Secara anatomi, kelenjar adrenal terletak di dalam tubuh, di sisi anteriosuperior (depan-atas) ginjal. Pada manusia, kelenjar adrenal terletak sejajar dengan tulang punggung thorax ke-12 dan mendapatkan suplai darah dari arteri adrenalis. Tiap kelenjar berbobot sekitar 4 gram. Kelenjar ini berpasangan, masing-masing menempel di atas ginjal sebagai topi.
Secara histologis, terbagi atas dua bagian yaitu medula dan korteks. Bagian korteks berbobot sekitar 90% massa kelenjar.
Kelenjar adrenal yang sehat merupakan alat kecantikan yang paling baik di dunia. Warna dan mutu kulit merupakan suatu tanda dari cara bekerja adrenal itu. Fungsi adrenal yang normal memberikan warna kemerah-merahan dan terang kepada kulit biarpun kulit itu berwarna gelap; kulit kelihatan segar. Bila kulit nampak pucat, kisut, maka itu menandakan kurangnya aktivitas adrenal. Kelenjar adrenal merupakan bagian dari suatu sistem yang rumit yang menghasilkan hormon yang saling berkaitan.
Hipotalamus menghasilkan CRH (Corticotrophin Releasing Hormone), yang merangsang kelenjar hipofisa untuk melepaskan kortikotropin, yang mengatur pembentukan kortikosteroid oleh kelenjar adrenal.
Fungsi kelenjar adrenal bisa berhenti jika hipofisa maupun hipotalamus gagal membentuk hormon yang dibutuhkan dalam jumlah yang sesuai. Kekurangan atau kelebihan setiap hormon kelenjar adrenal bisa menyebabkan penyakit yang serius yaitu Penyakit Addison.
Kelenjar dalam tubuh manusia dibedakan menjadi 2 bagian yaitu :
a. Kelenjar eksokrin yaitu kelenjar yang mempunyai saluran khusus dalam penyaluran hasil sekretnya/getahnya. Contoh: kelenjar-kelenjar pencernaan.
b. Kelenjar endokrin yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus dalam penyaluran hasil sekretnya/getahnya. Contoh: kelenjar hipofisis, thyroid, thymus dll.
Kelenjar adrenal yang juga dikenal sebagai kelenjar suprarenal adalah kelenjar berbentuk segitiga yang terletak di atas ginjal.Kelenjar adrenal termasuk dalam kategori kelenjar endokrin.Disebut kelenjar endokrin karena kelenjar tersebut mengeluarkan hormon langsung ke dalam aliran darah.
2. Bagian-bagian Kelenjar Adrenal
Kelenjar suprarenalis ini terbagi atas 2 bagian, yaitu :
a. MedulaAdrenal
Medula adrenal berfungsi sebagai bagian dari system saraf otonom. Stimulasi serabut saraf simpatik pra ganglion yang berjalan langsung ke dalam sel-sel pada medulla adrenal aka menyebabkan pelepasan hormon katekolamin yaitu epinephrine dan norepinephrine. Katekolamin mengatur lintasan metabolic untuk meningkatkan katabolisme bahan bakar yang tersimpan sehingga kebutuhan kalori dari sumber-sumber endogen terpenuhi.
Efek utama pelepasan epinephrine terlihat ketika seseorang dalam persiapan untuk memenuhi suatu tantangan (respon Fight or Fligh). Katekolamin juga menyebabkan pelepasan asam-asam lemak bebas, meningkatkan kecepatan metabolic basal (BMR) dan menaikkan kadar glukosa darah.
Kelenjar ini dasarnya merupakan modifikasi ganglion simpatis. Akson neuron simpatis preganglion dating dari korda torakik melalui saraf spnknikus. Akson ini bersinap pada medula adrenal dengan sel-sel posganglion termodifikasi yang mengalami kehilangan aksonnya dan mensekresi bahan kimia lansung kedalam aliran darah. Oleh karenanya medula adrenal dapat dengansesuai ditinjau sebagai perpanjangan endokrin lengan simpatis dari sistm saraf otonom (Barbara, 1996).
Medula adrenal berfungsi sebagai bagian dari system saraf otonom. Stimulasi serabut saraf simpatik preganglion yang berjalan lansung kedalam sel-sel pada medula adrenal akan menyebabkan pelepasan hormone katekolamin, yaitu epinefrin dan nonepinefrin. Katekolamin mengatur lintasan metabolic untuk meningkatkan katabolisme bahan bakar yang tersimpan sehingga kebutuhan kalori dari sumber-sumber endogen terpenuhi (Barbara, 1996).
Epinefrin dan nonepinefrin yang disekresi oleh medula adrenal menyerupai efek dari rabas massa dari neuron simpatis. Terlepas dari hal tersebut keduanya menghasilkan beberapa aksi metabolic. Epinefrin dan nonepinefrin juga dapat menghasilkan efek yang berlawanan dengan menstimulasi reseptor-reseptor adrenergik pada sel-sel islet. Karena efek banding dari kedua hormone pada reseptor-reseptor adrenergik. Hasil akhirnya adalah bahwa epinefrin menaikan glukosa plasma lebih banyak ketimbang nonepinefrin (Barbara, 1996).
Fungsi kelenjar suprarenalis bagian medula terdiri dari:
a. Vasokontriksi pembuluh darah perifer
b. Relaksasi bronkus
c. Kontraksi selaput lendir dan arteriole pada kulit sehingga berguna untuk mengurangi perdarahan pada operasi kecil.
b. Korteks Adrenal
Korteks adrenal tersusun dari zona yaitu zona glomerulosa, zona fasikulata dan zona retikularis Korteks adrenal menghasilkan hormon steroid yang terdiri dari 3 kelompok hormon :
Hormon ini memiliki pengaruh yang penting terhadap metabolisme glukosa ; peningkatan hidrokortison akan meningkatan kadar glukosa darah. Glukokortikoiddisekresikan dari korteks adrenal sebagai reaksi terhadap pelepasan ACTH dari lobus anterior hipofisis. Penurunan sekresi ACTH akan mengurangi pelepasan glukokortikoid dari korteks adrenal.
Glukokortikoid sering digunakan untuk menghambat respon inflamasi pada cedera jaringan dan menekan manifestasi alergi. Efek samping glukokortikoid mencakup kemungkinan timbulnya diabetes militus, osteoporosis, ulkus peptikum, peningkatan pemecahan protein yang mengakibatkan atrofi otot serta kesembuhan luka yang buruk dan redistribusi lemak tubuh. Dalam keadaan berlebih glukokortikoid merupakan katabolisme protein, memecah protei menjadi karbohidrat.
Mineralokortikoid pada dasarnya bekerja pada tubulus renal dan epitelgastro intestinal untuk meningkatkan absorpsi ion natrium dalam proses pertukaran untuk mengeksresikan ion kalium atau hydrogen. Sekresi aldesteron hanya sedikit dipengaruhi ACTH. Hormon ini terutama disekresikan sebagai respon terhadap adanya angiotensin II dalam aliran darah. Kenaikan kadar aldesteron menyebabkan peningkatan reabsorpsi natrium oleh ginjal dan traktus gastro intestinal yang cederung memulihkan tekanan darah untuk kembali normal. Pelepasan aldesteron juga ditingkatkan oleh hiperglikemia. Aldesteron merupakan hormon primer untuk mengatuk keseimbangan natrim jangka panjang.
Androgen dihasilkan oleh korteks adrenal, serta sekresinya didalam glandula adrenalis dirangsang ACTH, mungkin dengan sinergisme gonadotropin. Kelompok hormon androgen ini memberikan efek yang serupa dengan efek hormon seks pria. Kelenjar adrenal dapat pula mensekresikan sejumlah kecil estrogen atau hormon seks wanita. Sekresi androgen adrenal dikendalikan oleh ACTH. Apabila disekresikan secara berlebihan, maskulinisasi dapat terjadi seperti terlihat pada kelainan bawaan defisiensi enzim tertentu. Keadaan ini disebut Sindrom Adreno Genital.
Bagian Kelenjar Adrenal
Tersusun atas 3 zona (Arnold. 1866):
a. Paling luar zona glomerulosa
b. Bagian tengah zona Faciculata
c. Bagian dalam zona reticularis
a. Zona Glomerulosa
- Terdiri atas sel-sel epitel kecil berbentuk polygonal yang tersusun dalam kelompok membulat atau kolom melengkung.
- Inti sel terwarna kuat, sitoplasma sedikit, mungkin mengandung lemak.
- Sitoplasma banyak mengandung mikrotobuli, mitokondria yang memanjang dan reticulum endoplasmik granuler.
b. Zona Faciculata
- Sel tersusun dalam bentuk kolom lurus setebal 2 sel .
- Sel memiliki banyak fosfolipid, asam lemak, lemak dan kolesterol terhambat pada reticulum endoplasma agranuler
c. Zona reticularis
- Terdiri atas percabangan dan penggabungan kolom yang terbentuk atas sel- sel yang membulat.
- Sitoplasma mengandung retikulum endoplasma halus, sejumlah besar lisosom dan beberapa badan pigmen.
3. Hormon yang Dihasilkan Kelenjar Adrenal
Beberapa hormon penting yang dikeluarkan oleh kelenjar adrenal adalah sebagai berikut:
- Hormon Aldosteron
Hormon aldosteron disekresikan oleh zona glomerulosa (lapisan terluar) dari korteks adrenal. Fungsi utama hormon ini adalah untuk mengatur jumlah kalium dan natrium yang dilewatkan ke dalam urin. Produksi aldosteron dikontrol oleh renin angiotensin system (RAS) atau renin angiotensin aldosterone system (RAAS). Ini adalah sistem hormon yang mengatur tekanan darah dan keseimbangan cairan dalam tubuh. Umumnya renin diproduksi oleh ginjal saat tubuh kehilangan banyak garam dan air dari tubuh. Renin pada gilirannya memicu produksi angiotensin yang pada akhirnya merangsang kelenjar adrenal untuk melepaskan hormon aldosteron. Penurunan tekanan darah juga merangsang sekresi aldosteron. Jadi, bersama dengan sistem renin angiotensin, aldosteron membantu ginjal untuk mempertahankan mineral penting seperti sodium dan kalium. Aldosteron juga dapat menyempitkan pembuluh darah oleh peningkatan natrium dan retensi air, yang dengan demikian meningkatkan tekanan darah.
- Hidrokortison dan Kortikosteron
Kortikosteroid dilepaskan dari daerah korteks kelenjar adrenal. Hormon kortikosteroid yang disekresikan oleh kelenjar adrenal termasuk hormon hidrokortison dan kortikosteron. Hidrokortison atau kortisol mengatur metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Hidrokortison dan kortikosteron memainkan peran penting dalam mengatur respon inflamasi tubuh. Kortikosteron juga mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan karenanya dapat digunakan sebagai agen penekan kekebalan tubuh. Sekresi kedua hormon ini dikendalikan oleh hormon adrenokortikotropik (ACTH) yang disekresikan oleh kelenjar hipofisis.
- Androgenik Steroid
Androgenik steroid atau androgen disekresi oleh zona reticularis (lapisan terdalam) dari korteks adrenal. Androgen adalah hormon seks pria dan bertanggung jawab untuk perkembangan karakteristik laki-laki. Hormon ini memainkan peran penting dalam perkembangan organ seks laki-laki selama fase embrio.
- Epinefrin dan Norepinefrin
Kedua hormon ini disekresikan oleh bagian dalam kelenjar adrenal yaitu medula adrenal dan biasanya dikenal pula sebagai adrenalin. Epinefrin dan norepinefrin disebut katekolamin karena disekresikan untuk merespon kondisi stres fisik atau mental. Epinefrin, juga dikenal sebagai adrenalin, memainkan peran penting dalam konversi glikogen menjadi glukosa. Hormon ini juga diperlukan oleh tubuh untuk kelancaran arus darah ke otak dan otot. Selain itu, epinefrin juga berperan meningkatkan denyut jantung dan melemaskan otot polos paru-paru. Selain itu, hormon ini juga memicu pelebaran pembuluh darah kecil di paru-paru, jantung, ginjal, dan otot. Singkatnya, epinefrin membuat tubuh bersiap untuk melakukan ‘pertempuran’. Seiring dengan epinefrin, norepinefrin juga mengaktifkan mekanisme tubuh untuk respon melawan/melarikan diri.
4. Fungsi kelenjar suprarenalis
Fungsi kelenjar suprarenalis terdiri dari :
- Mengatur keseimbangan air,elektrolit dan garam-garam.
- Mengatur dan mempengaruhi metabolisme lemak,hidrat arang dan protein.
- Mempengaruhi aktivitas jaringan limfoid.
- Memacu aktivitas jantung dan menyempitkan pembuluh darah kulit dan kelenjar mukosa.
- Mengendurkan otot polos batang tenggorork sehingga melapangkan pernafasan.
- Mempengaruhi pemecahan glikogen (Glikogenesis) dalam hati sehingga menaikkan kadar gula darah.
Korteks adrenal mensekresi sejumlah kecil steroid seks dari zona retikularis. Umumnya adrenal mensekresi sedikit androgen dan estrogen dibandingkan dengan sejumlah besar hormon seks yang disekresi oleh gonad. Namun produksi hormon seks oleh kelenjar adrenal dapat menimbulkan gejala klinis. Misalnya, kelebihan pelepasan androgen menyebabkan virilisme. sementara kelebihan pelepasan estrogen (mis., akibat karsinoma adrenal menyebabkan ginekomastia dan retensi natrium dan air.
0 Response to "KELENJAR SUPRARENALIS/ADRENAL"
Post a Comment
Silahkan berkomentar yang bijak dan santun. Penggunaan link aktif akan terhapus otomatis. Untuk mendapatkan backlink Anda bisa menggunakan opsi Nama/Url.
Catatan :