Etiologi dan Patogenesis Penyakit Asma

Etiologi dan Patogenesis Penyakit Asma
Etiologi dan Patogenesis Penyakit Asma
Asma adalah inflamasi kronik saluran napas. Berbagai sel inflamasi berperan, terutama sel mast, eosinofil, sel limfosit T, makrofag, netrofil dan sel epitel. Faktor lingkungan dan berbagai faktor lain berperan sebagai penyebab atau pencetus inflamasi saluran napas pada pasien asma. Inflamasi terdapat pada berbagai derajat asma baik pada asma intermiten maupun asma persisten. Inflamasi kronik menyebabkan peningkatan hiperesponsif (hipereaktifitas) jalan napas yang menimbulkan gejala episodik berulang berupa mengi, sesak napas, dada terasa berat dan batuk-batuk terutama pada malam dan/atau dini hari. Episodik tersebut berkaitan dengan sumbatan saluran napas yang luas, bervariasi dan seringkali bersifat reversibel dengan atau tanpa pengobatan
Etiologi dan Patogenesis Penyakit Asma

Klasifikasi 
Asma dapat diklasifikasikan berdasarkan etiologi, berat penyakit dan pola keterbatasan aliran udara. Klasifikasi asma berdasarkan berat penyakit penting bagi pengobatan dan perencanaan penatalaksanaan jangka panjang, semakin berat asma semakin tinggi tingkat pengobatan.

Etiologi dan Patogenesis Penyakit Asma
Tabel 1 Klasifikasi asma berdasarkan berat penyakit
APE = arus puncak ekspirasi
FEV1 = volume ekspirasi paksa dalam 1 detik

PENATALAKSANAAN ASMA
Tujuan utama penatalaksanaan asma adalah meningkatkan dan mempertahankan kualitas hidup agar pasien asma dapat hidup normal tanpa hambatan dalam melakukan aktivitas sehari-hari.

Tujuan penatalaksanaan asma :
  1. Menghilangkan dan mengendalikan gejala asma
  2. Mencegah eksaserbasi akut
  3. Meningkatkan dan mempertahankan faal paru seoptimal mungkin
  4. Mengupayakan aktiviti normal termasuk exercise
  5. Menghindari efek samping obat
  6. Mencegah terjadinya keterbatasan aliran udara (airflow limitation) ireversibel
  7. Mencegah kematian karena asma

Penatalaksanaan asma berguna untuk mengontrol penyakit. Asma dikatakan terkontrol bila :
  1. Gejala minimal (sebaiknya tidak ada), termasuk gejala malam
  2. Tidak ada keterbatasan aktivitas termasuk exercise
  3. Kebutuhan bronkodilator (agonis β2 kerja singkat) minimal (idealnya tidak diperlukan)
  4. Variasi harian APE kurang dari 20 %
  5. Nilai APE normal atau mendekati normal
  6. Efek samping obat minimal (tidak ada)
  7. Tidak ada kunjungan ke unit darurat gawat

0 Response to "Etiologi dan Patogenesis Penyakit Asma"

Post a Comment

Silahkan berkomentar yang bijak dan santun. Penggunaan link aktif akan terhapus otomatis. Untuk mendapatkan backlink Anda bisa menggunakan opsi Nama/Url.
Catatan :

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel